Penggunaan
Bahasa dalam Surat
Bahasa Surat
Pada hakikatnya surat adalah suatu karangan untuk merumuskan secara
tertulis tentang hal-hal informasi yang akan disampaikan oleh penulis kepada
orang lain. Informasi itu akan mencapai sasarannya dengan baik apabila bahasa
yang digunakan mampu mengungkapkan isi surat sesuai dengan sifat surat serta
kedudukan penulis dan pembaca surat. Oleh karena itu, surat harus jelas
maksudnya agar penerima/pembaca surat dapat menangkap isinya. Isi surat
sebaiknya singkat dan jelas. Surat yang singkat tidaklah berarti harus pendek,
tetapi dinyatakan dengan ungkapan yang singkat. Dengan ungkapan yang singkat
maksud surat dapat dipahami oleh pembaca dengan jelas.
Di atas sudah dijelaskan bahwa hakikat surat adalah untuk merumuskan
secara tertulis tentang pernyataan, pertanyaan, pemikiran, pertimbangan,
permintaan atau sesuatu yang lainnya yang akan disampaikan kepada pihak lain.
Hal yang berkaitan dengan pembuatan/penulisan surat, pemakaian
bahasa surat sangatlah penting. Sehubungan dengan itu berikut membahas bahasa
surat dari segi; (a) penulisan tanggal surat, (b) penulisan alamat surat, (c)
penggunaan salam pembuka/salam penutup, (d) isi surat, dan (e) penggunaan salam
penutup dan penulisan nama pengirim surat.
1.
Kepala Surat
Kepala surat sering disebut kop surat. Setiap surat
resmi/dinas selalu mencantumkan kop surat, maksudnya agar orang mudah
mengetahui nama dan alamat kantor atau keterangan lain mengenai organisasi atau
instansi pengirim surat.
Kepala surat pada umumnya tercantum ; nama
kantor organisasi atau instansi, alamat lengkap, nomor telepon/faksimile, atau
identitas lainnya, seperti; nomor kotak pos (jika ada), alamat kawat (jika
ada).
Fungsi Kepala surat di antaranya (a) sebagai alat
pengenal, (b) sebagai alat informasi, (c) sebagai media promosi bagi
perusahaan-perusahaan tertentu.
Contoh : Departemen Pendidikan Nasional, Sekolah
Menengah Kejuruan
2.
Tanggal Surat
Pada umumnya tanggal surat ditulis di sebelah kanan atas. Di antara
nama tempat (jika akan menggunakannya) dan tanggal dibubuhi tanda koma dan
penulisan tanggal surat diakhiri dengan tanda titik.
Contoh :
Bandung, 14 Maret 2008 atau
14 Maret 2008
3. Nomor Surat
Setiap surat resmi/dinas yang keluar
diberi nomor dan kode surat.
Contoh : 12/SMK.../M/III/2008
12 yaitu nomor
surat keluar yang ke-12
SMK yaitu lembaga
yang mengeluarkan surat
M yaitu
surat itu yang berhubungan denga
urusan murid
III yaitu
surat itu dikeluarkan pada bulan
Maret
2008 yaitu menerangkan tahun keluarnya surat
Fungsi
nomor surat yaitu untuk; (a) memudahkan penyampaiannya (pengarsipan), (b)
memudahkan mencari surat itu kembali bila diperlukan, (c) memudahkan petugas
kearsipan, (d) tertib administrasi, (e) mengetahui banyaknya surat yang keluar.
4. Lampiran
Surat yang melampirkan sesuatu, misalnya salinan atau fotokopi
surat-surat keterangan
yang diperlukan.
Contoh : (a) Lampiran
: 4 eksemplar (b)
Lampiran : 1 berkas (c)
Lampiran : 1set
Hal itu berfungsi agar penerima surat dapat meneliti dan melihat kembali banyaknya
yang dilampirkan,
dan berfungsi sebagai informasi dokumen/surat lainnya yang harus
disertakan bersama surat yang
dikirimkan.
5. Hal Surat/Perihal Surat
Setiap surat resmi selalu mencantumkan pokok surat/hal surat. Hal
itu berfungsi agar
cepat mengetahui apa yang dibicarakan dalam surat, sebelum
membaca isi surat itu secara
lengkap.Seperti
Hal : Lamaran Pekerjaan
Hal : Permohonan/Pengajuan
Hal : Pemberitahuan
5.
Penulisan Alamat Surat
Ada dua macam alamat surat yaitu :
a. Alamat yang
tercantum pada sampul surat.
Contoh
: Benar Salah
a. Yth. Sdr. M. Fikri Ardinata 1.
Yth. Saudara M. Fikri A
Jalan Bidadari 20
Jln. Bidadari No. 20.
Kota
Bandung Kota
Bandung.
b. Yth. Bapak M. Fikri Ardinata 2. Yth. Bpk. M. Fikri A
Jalan Bidadari 20 Jln.
Bidadari No. 20.
Kota Bandung Kota
Bandung.
Kata Saudara cukup ditulis Sdr. Tetapi
jika digunakan kata Bapak pada awal nama penerima surat, maka
ditulis Bapak bukan ditulis Bpk.
b.
Alamat surat yang terdapat pada
surat (alamat dalam). Pada alamat surat tidak perlu membubuhkan kata kepada
cukup kata yang terhormat saja yang ditulis Yth. (Y
besar dan sesudah huruf h diakhiri dengan titik).
6. Penggunaan Salam
Pembuka/Salam Penutup Surat.
Penggunaan salam pembuka surat merupakan tanda penulis surat kepada
penerima surat sebelum memulai pembicaraan tertulis. Pada umumnya salam pembuka
menggunakan ungkapan dengan hormat, penulisan dengan hormat yaitu huruf D
(kapital) h (huruf kecil). Pada ungkapan salam pembuka dibubuhi
tanda koma, bukan tanda titik.
Contoh : Benar Salah
Dengan
hormat, Dengan
hormat.
Ungkapan lain yang biasa digunakan dalam salam pembuka surat yaitu :
Assalamualaikum dan salam
sejahtera.
Ungkapan salam penutup yang lazim digunakan antara lain adalah hormat
saya, hormat kami dan wasalam.
Hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan salam penutup surat,
yaitu :
- Awal
kata hormat harus ditulis huruf kapital (H) dan
diakhiri tanda koma (,)
Contoh : Benar Salah
Wasalam, / Hormat saya, Wasalam/Hormat saya.
M.
Fikri Ardinata M.
Fikri A
7.
Isi Surat
Isi surat terdiri dari
a.
Paragraf Pembuka
Kalimat pembuka merupakan pengantar isi surat untuk
menarik perhatian penerima/pembaca surat. Setiap orang bebas memilih dan
menggunakan ragam kalimat, hal itu tentu disesuaikan dengan maksud yang akan
disampaikan.
Berikut ini beberapa contoh kalimat pembuka
- Sesuai dengan pembicaraan kita .........................
- Berkaitan dengan masalah .......................................
- Sehubungan dengan kegiatan ...............................
- Berkenaan dengan peristiwa ............................
- Dengan surat ini kami ....................................
- Surat Saudara tertanggal ......................................
- Berdasarkan catatan kami .........................................
- Yang bertanda tangan di bawah ini ........................
- Dengan ini saya ingin menyampaikan .........................
-
Dan lain-lain
b. Isi
Surat
Isi surat yang sesungguhnya memuat sesuatu yang
diberitahukan, dinyatakan, ditanyakan, diharapkan, diketahui, dll.
c. Paragraf
Penutup
Paragraf penutup merupakan kesimpulan yang berfungsi
sebagai akhir surat atau penegasan isi
surat. Selain itu paragraf penutup dapat
mengandung harapan penulis atau ucapan terima kasih.
Sama halnya dengan kalimat
pembuka, kalimat penutup sangatlah beragam, hal ini
disesuaikan dengan
kebutuhan dengan yang dimaksud.
Berikut ini beberapa
contoh kalimat penutup yaitu :
- Atas
perhatian Saudara/Bapak, kami ucapkan terima kasih.
- Harapan
kami semoga kerja sama kita berjalan dengan lancar.
- Mudah-mudahan
bahan pertimbangan yang kami kemukakan ...
- Atas
bantuan Bapak kami haturkan terima kasih.
- Atas
perkenan Bapak dalam ...
- Dan
sebagainya.
8.
Salam Penutup
Salam penutup dituliskan setelah kalimat penutup surat.
9.
Tanda Tangan/Nama
Jabatan
Sahnya surat apabila telah ditandatangani pejabat yang berwenang.
Fungsinya sebagai identitas
penanggung jawab surat
10.
Tembusan
Bila surat yang dikirimkan memerlukan tembusan untuk beberapa
instansi atau pihak lain, maka
yang bersangkutan harus diberitahukan kepada
penerima surat dengan cara menuliskan kata
tembusan.
11. Penggunaan
Bentuk Singkatan a.n. dan u.b.
Bentuk a.n. (a
kecil diberi titik
dan n kecil diberi titik)
digunakan jika
penandatanganan dilakukan
oleh pejabat setingkat di bawah pimpinan
yang
ditunjuk oleh pimpinan instansi yang
bersangkutan.
Bentuk singkatan a.n. dicantumkan di depan nama jabatan yang melimpahkan
wewenang
penandatanganan itu.