Sabtu, 23 Agustus 2014

                                                   
 Unsur - Unsur Intristik Prosa
Di dalam prosa fiksi, terdapat unsur-unsur pembangun yang disebut unsur intrinsik. Yang termasuk unsur intrinsik ;  tema, alur, penokohan, latar, amanat, sudut pandang, dan gaya bahasa.
a.  Tema ialah inti atau landasan utama pengembangan cerita. Hal yang sedang diungkapakan oleh pengarang dalam ceritanya. Tema dapat  bersumber  pada  pengalaman  pengarang,  pengamatan  pada lingkungan,  permasalahan  kehidupan,  dan  sebagainya.  

b.   Alur ialah jalan cerita atau cara pengarang bercerita. Alur dapat disebut juga rangkaian atau tahapan serta pengembangan cerita. Dari mana pengarang memulai cerita mengembangkan dan mengakhirinya. Alur terdiri atas  alur maju, alur mundur (flash back), alur melingkar, dan alur campuran. Tahapan-tahapan alur yaitu : (1) pengenalan (2) pengungkapan masalah (3) konflik
(4) ketegangan (5) penyelesaian.

c. Penokohan ialah cara pengarang mengambarkan para tokoh di dalam cerita. Penokohan terdiri atas tokoh cerita, yaitu orang-orang yang terlibat secara langsung sebagai pemeran sekaligus penggerak cerita dan orang-orang yang hanya  disertakan di dalam cerita. Dan watak tokoh, yaitu penggambaran karakter serta perilaku tokoh-tokoh cerita.  Untuk menimbulkan konflik, biasanya di dalam cerita ada tokoh yang berperan penting dengan kepribadian yang menyenangkan dan ada tokoh yang berseberangan tindak-tanduk dan perilakunya dengan tokoh sentral tersebut. Tokoh utama disebut dengan tokoh protagonis dan lawannya adalah tokoh antagonis.

    d.  Latar   cerita   adalah   gambaran   tentang   waktu,   tempat,   dan suasana yang                digunakan   dalam suatu cerita. Latar merupakan sarana memperkuat serta menghidupkan            jalan cerita.

   e.  Amanat cerita adalah pesan moral atau nasehat yang disampaikan oleh pengarang melalui    cerita yang dikarangnya. Pesan atau nasehat disampaikan oleh pengarang dengan cara tersurat          yakni dijelaskan oleh pengarang langsung atau melalui dialog tokohnya; dan secara tersirat atau  tersembunyi  sehingga  pembaca  baru  akan  dapat  menangkap pesan setelah membaca        keseluruhan isi cerita.

f. Sudut Pandang Pengarang
Sudut pandang pengarang atau point of view ialah posisi pengarang dalam  cerita.  Posisi  pengarang  dalam  cerita  terbagai  menjadi  dua, terlibat dalam cerita dan berada di luar cerita.
a.    Pengarang terlibat di dalam cerita. Terdiri atas pengarang sebagai pemeran utama (orang pertama), isi cerita bagaikan mengisahkan pengalaman   pengarang.   Selain   itu,   keterlibatan   pengarang dalam cerita juga dapat memosisikan pengarang hanya pemeran pembantu.  
b.   Pengarang berada di luar cerita, terdiri atas pengarang serbatahu. Ia  yang  menciptakan  tokoh,  menjelaskan  jalan  pikiran  tokoh, mengatur dan mereka semua unsur yang ada di dalam cerita.


g.   Gaya Bahasa
Gaya bahasa  adalah bagaimana pengarang menguraikan ceritanya. Ada yang menggunakan bahasa yang lugas, ada yang bercerita dengan bahasa pergaulan atau bahasa sehari-hari.    Ada juga yang bercerita dengan gaya satire atau sindiran halus, menggunakan simbol-simbol, dan sebagainya.

Tagged:

6 komentar: