Minggu, 24 Agustus 2014

Surat Lamaran Pekerjaan

Surat Lamaran Pekerjaan adalah surat yang berisikan permohonan suatu pekerjaan, dibuat oleh calon pekerja, ditujukan kepada seseorang yang berkuasa di dalam instansi atau perusahaan.
Seseorang dapat mengajukan lamaran pekerjaan atas dasar :
a.       Sumber Formal, berupa : iklan, surat edaran dari instansi atau departemen dan informasi                yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja (Depnaker).
b.      Sumber Informal, yaitu dari individu-individu tertentu dalam organisasi atau perusahaan yang bersangkutan, atas inisiatif sendiri.
Bagian surat lamaran pekerjaan sebagai berikut ; (1) Tempat dan tanggal penulisan surat,
(2) Perihal, (3) Alamat surat, (4) Salam pembuka, (5) Pembuka surat, (6) Tujuan,surat lamaran pekerjaan, (7) Identitas pelamar, (8)        Penutup surat, (9) Tanda tangan dan nama jelas pelamar
Penulis surat lamaran surat lamaran hendaknya mematuhi rambu- rambu berikut ini.
1.   Jika  ditulis  tangan,  tulislah  sendiri  di  atas  kertas  bergaris  dengan menggunakan kertas berkualitas baik.
2.   Jika diketik, gunakan kertas HVS dengan jarak pengetikan 1 spasi.
3.   Bersih, tidak boleh ada coretan, bekas hapusan, tip ex, dan koreksian.
4.   Sifatnya optimistis, artinya si pelamar akan mampu bekerja dengan baik.
5.   Sapaan yang digunakan dalam surat lamaran, yaitu “ibu” atau “bapak”, dan tidak disarankan menyapa dengan kata”Saudara”/”Anda”
Selain itu, bahasa surat lamaran pekerjaan harus memenuhi aturan sebagai berikut.
(1)  Bahasa yang digunakan sopan dan simpatik.
(2)  Kalimat yang digunakan efektif dan komunikatif.
(3)  Menggunakan bahasa yang baku dan ejaan yang tepat.
A.  Dari Instansi atau Departemen
Jika lowongan pekerjaan pada instansi atau departemen mengenai bidang pekerjaan dan banyaknya calon pegawai yang dibutuhkan serta lulusan yang diperlukan sudah ditentukan. Juga tentang ketentuan-ketentuan pembuatan surat lamaran dan cara pengajuannya seperti :
-     Surat lamaran yang harus dituju sudah dipastikan atau ditentukan.
-     Tanggal pembuatan surat lamaran.
-     Syarat-syarat yang harus dilampirkan (dilengkapi).
-     Jenis kertas dan map yang harus dipakai.
-     Waktu dan tempat penyerahan surat lamaran.
-     Waktu dan tempat testing.
Jika seseorang pelamar tidak menaati maka akan rugi, berupa waktu, tenaga dan keuangan. Oleh karena itu jika akan melamar pada instansi atau departemen yang sudah ditentukan persyaratannya, harus hati-hati agar tidak merugikan diri sendiri (pelamar).
B.   Dari Iklan
Iklan salah satu media untuk mendapatkan informasi tentang lowongan pekerjaan. Jika kita ingin mengetahui perusahaan yang membutuhkan karyawan sesuai dengan bidang yang kita miliki, maka dapat mencarinya melalui iklan dengan cara membaca surat kabar atau majalah.
Kalimat pendahuluan surat lamaran pekerjaan berdasarkan iklan di antaranya :
a.      Sehubungan dengan iklan Bapak yang dimuat dalam surat kabar atau majalah ..................... tanggal ................
b.      Berdasarkan iklan Bapak pada harian .................................... tanggal ...................................... Menunjuk iklan Bapak yang termuat pada koran atau majalah  ...............................................
c.       Berkenaan dengan iklan Bapak ......................................................................................................
d.      Untuk memenuhi iklan Bapak pada surat kabar .........................................................................
e.       Saya merasa berminat untuk mengisi lowongan pekerjaan yang dibutuhkan oleh perusahaan Bapak yang dimuat pada surat kabar.......................................................................
Berikut ini salah satu contoh lamaran pekerjaan yang ditawarkan melalui iklan (surat kabar)


 Hal   :  Lamaran Pekerjaan
Bandung, 10 Januari 2008
Yth. Bapak Direktur PT ANGGIA PUTERI
melalui,
Yth. Bapak Kepala Bagian Personalia
Jalan Purwaraga 20
Kota Bandung    
  Dengan hormat,
      Sehubungan dengan iklan Bapak yang dimuat dalam surat kabar “Pikiran Rakyat” tanggal 9 Januari 2008, dengan ini saya mengajukan permohonan pekerjaan untuk jabatan teknisi pada perusahaan yang Bapak pimpin.
            Adapun identitas saya adalah sebagai berikut :
Nama  Lengkap                    :           Muhammad Fauzi
Tempat, tanggal lahir                             :     Bandung, 14 Maret 1980
Pendidikan                            :           Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Program Keahlian                :           .................................................
Alamat                                   :           Jalan Puri Maja 20 Kota Bandung 40511
Sebagai bahan pertimbangan Bapak, bersama ini saya lampirkan :
a.         Fotokopi Ijazah SMK 1 (satu) lembar
b.        Fotokopi Sertifikat; Komputer, Prakerin, Bahasa Inggris 1 (satu) lembar
c.         Fotocopi KTP 1 (satu) lembar
d.        Fotokopi kartu kuning dari Depnaker 1 (satu) lembar
e.         Fotokopi Kelakuan Baik dari Kepolisian 1 (satu) lembar
f.         Pas Foto ukuran 3 x 4 cm 1 (satu) lembar
            Atas perkenan Bapak, mempertimbangkan permohonan ini, saya ucapkan terima kasih.
                                                                                                Hormat saya,
                                                                                                   Pelamar,

                                                                                                      ttd.
                                                                                               
                                                                                           Muhammad Fauzi




Penggunaan Bahasa dalam Surat
Bahasa Surat
Pada hakikatnya surat adalah suatu karangan untuk merumuskan secara tertulis tentang hal-hal informasi yang akan disampaikan oleh penulis kepada orang lain. Informasi itu akan mencapai sasarannya dengan baik apabila bahasa yang digunakan mampu mengungkapkan isi surat sesuai dengan sifat surat serta kedudukan penulis dan pembaca surat. Oleh karena itu, surat harus jelas maksudnya agar penerima/pembaca surat dapat menangkap isinya. Isi surat sebaiknya singkat dan jelas. Surat yang singkat tidaklah berarti harus pendek, tetapi dinyatakan dengan ungkapan yang singkat. Dengan ungkapan yang singkat maksud surat dapat dipahami oleh pembaca dengan jelas.
Di atas sudah dijelaskan bahwa hakikat surat adalah untuk merumuskan secara tertulis tentang pernyataan, pertanyaan, pemikiran, pertimbangan, permintaan atau sesuatu yang lainnya yang akan disampaikan kepada pihak lain.
Hal yang berkaitan dengan pembuatan/penulisan surat, pemakaian bahasa surat sangatlah penting. Sehubungan dengan itu berikut membahas bahasa surat dari segi; (a) penulisan tanggal surat, (b) penulisan alamat surat, (c) penggunaan salam pembuka/salam penutup, (d) isi surat, dan (e) penggunaan salam penutup dan penulisan nama pengirim surat.
1.       Kepala Surat
Kepala surat sering disebut kop surat. Setiap surat resmi/dinas selalu mencantumkan kop surat, maksudnya agar orang mudah mengetahui nama dan alamat kantor atau keterangan lain mengenai organisasi atau instansi pengirim surat.
Kepala surat pada umumnya tercantum ; nama kantor organisasi atau instansi, alamat lengkap, nomor telepon/faksimile, atau identitas lainnya, seperti; nomor kotak pos (jika ada), alamat kawat (jika ada).
Fungsi Kepala surat di antaranya (a) sebagai alat pengenal, (b) sebagai alat informasi, (c) sebagai media promosi bagi perusahaan-perusahaan tertentu.

Contoh : Departemen Pendidikan Nasional, Sekolah Menengah Kejuruan

2.       Tanggal Surat
Pada umumnya tanggal surat ditulis di sebelah kanan atas. Di antara nama tempat (jika akan menggunakannya) dan tanggal dibubuhi tanda koma dan penulisan tanggal surat diakhiri dengan tanda titik.
Contoh :     Bandung, 14 Maret 2008  atau  14 Maret 2008
3. Nomor Surat
    Setiap surat resmi/dinas yang keluar diberi nomor dan kode surat.
    Contoh    :       12/SMK.../M/III/2008
                      12       yaitu    nomor surat keluar yang ke-12
                      SMK yaitu    lembaga yang mengeluarkan surat
                      M        yaitu    surat itu yang berhubungan denga urusan murid
                                                                           III       yaitu    surat itu dikeluarkan pada bulan Maret
                      2008   yaitu    menerangkan tahun keluarnya surat
Fungsi nomor surat yaitu untuk; (a) memudahkan penyampaiannya (pengarsipan), (b)
memudahkan mencari surat itu kembali bila diperlukan, (c) memudahkan petugas
kearsipan, (d) tertib administrasi, (e) mengetahui banyaknya surat yang keluar.
4. Lampiran
Surat yang melampirkan sesuatu, misalnya salinan atau fotokopi surat-surat keterangan
yang diperlukan.
Contoh  :  (a) Lampiran  : 4 eksemplar  (b) Lampiran : 1 berkas  (c) Lampiran  : 1set
Hal itu berfungsi agar penerima surat dapat meneliti dan  melihat kembali banyaknya
yang dilampirkan, dan berfungsi sebagai informasi dokumen/surat lainnya yang harus
disertakan  bersama surat yang dikirimkan.
5.  Hal Surat/Perihal Surat
Setiap surat resmi selalu mencantumkan pokok surat/hal surat. Hal itu berfungsi agar
cepat mengetahui apa yang dibicarakan dalam surat, sebelum membaca isi surat itu secara
lengkap.Seperti     
        Hal     :           Lamaran Pekerjaan
        Hal    :           Permohonan/Pengajuan

        Hal    :          Pemberitahuan

5.       Penulisan Alamat Surat
Ada dua macam alamat surat yaitu :
a.         Alamat yang tercantum pada sampul surat.
Contoh : Benar                                                                        Salah
a.   Yth. Sdr. M. Fikri Ardinata                                              1.   Yth. Saudara M. Fikri A
Jalan Bidadari 20                                                                        Jln. Bidadari No. 20.
Kota Bandung                                                                               Kota Bandung.
b.   Yth. Bapak M. Fikri Ardinata                                          2.   Yth. Bpk. M. Fikri A
Jalan Bidadari 20                                                                         Jln. Bidadari No. 20.
Kota Bandung                                                                               Kota Bandung.
Kata Saudara cukup ditulis Sdr. Tetapi jika digunakan kata Bapak pada awal nama penerima surat, maka ditulis Bapak bukan ditulis Bpk.
b.       Alamat surat yang terdapat pada surat (alamat dalam). Pada alamat surat tidak perlu membubuhkan kata kepada cukup kata yang terhormat saja yang ditulis Yth. (Y besar dan sesudah huruf h diakhiri dengan titik).
6.   Penggunaan Salam Pembuka/Salam Penutup Surat.
Penggunaan salam pembuka surat merupakan tanda penulis surat kepada penerima surat sebelum memulai pembicaraan tertulis. Pada umumnya salam pembuka menggunakan ungkapan dengan hormat,           penulisan dengan hormat yaitu huruf D (kapital) h (huruf kecil). Pada ungkapan salam pembuka dibubuhi tanda koma, bukan tanda titik.
Contoh : Benar                                                                         Salah
                Dengan hormat,                                                        Dengan hormat.
Ungkapan lain yang biasa digunakan dalam salam pembuka surat yaitu :
Assalamualaikum dan salam sejahtera.
Ungkapan salam penutup yang lazim digunakan antara lain adalah hormat saya, hormat kami dan wasalam.
Hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan salam penutup surat, yaitu :
-     Awal kata hormat harus ditulis huruf kapital (H) dan diakhiri tanda koma (,)
Contoh :                                                                               Benar  Salah
                                       Wasalam, / Hormat saya,             Wasalam/Hormat saya.
                                       M. Fikri Ardinata                         M. Fikri A
7.       Isi Surat
Isi surat terdiri dari  
a.       Paragraf Pembuka
Kalimat pembuka merupakan pengantar isi surat untuk menarik perhatian penerima/pembaca surat. Setiap orang bebas memilih dan menggunakan ragam kalimat, hal itu tentu disesuaikan dengan maksud yang akan disampaikan.
Berikut ini beberapa contoh kalimat pembuka
-     Sesuai dengan pembicaraan kita .........................
-     Berkaitan dengan masalah .......................................
-     Sehubungan dengan kegiatan ...............................
-     Berkenaan dengan peristiwa ............................
-     Dengan surat ini kami ....................................
-     Surat Saudara tertanggal ......................................
-     Berdasarkan catatan kami .........................................
-     Yang bertanda tangan di bawah ini ........................
-     Dengan ini saya ingin menyampaikan .........................
-          Dan lain-lain 
b.   Isi Surat
Isi surat yang sesungguhnya memuat sesuatu yang diberitahukan, dinyatakan, ditanyakan, diharapkan, diketahui, dll.
c.    Paragraf Penutup
Paragraf penutup merupakan kesimpulan yang berfungsi sebagai akhir surat atau penegasan isi
surat. Selain itu paragraf penutup dapat mengandung harapan penulis atau ucapan terima kasih.
Sama halnya dengan kalimat pembuka, kalimat penutup sangatlah beragam, hal ini
disesuaikan dengan kebutuhan dengan yang dimaksud.
Berikut ini beberapa contoh kalimat penutup yaitu :
-     Atas perhatian Saudara/Bapak, kami ucapkan terima kasih.
-     Harapan kami semoga kerja sama kita berjalan dengan lancar.
-     Mudah-mudahan bahan pertimbangan yang kami kemukakan ...
-     Atas bantuan Bapak kami haturkan terima kasih.
-     Atas perkenan Bapak dalam ...
-     Dan sebagainya.
8.       Salam Penutup
       Salam penutup dituliskan setelah kalimat penutup surat.
9.       Tanda Tangan/Nama Jabatan
Sahnya surat apabila telah ditandatangani pejabat yang berwenang. Fungsinya sebagai identitas
penanggung jawab surat
10.       Tembusan
Bila surat yang dikirimkan memerlukan tembusan untuk beberapa instansi atau pihak lain, maka
yang bersangkutan harus diberitahukan kepada penerima surat dengan cara menuliskan kata
tembusan.
11. Penggunaan Bentuk Singkatan a.n. dan u.b.
Bentuk a.n. (a kecil diberi titik dan n kecil diberi titik) digunakan jika penandatanganan dilakukan
oleh pejabat setingkat di bawah pimpinan yang  ditunjuk  oleh  pimpinan  instansi  yang 
bersangkutan.  Bentuk singkatan a.n. dicantumkan di depan nama jabatan yang melimpahkan
wewenang penandatanganan itu.

Jenis – Jenis Surat
      Berdasarkan pemakaiannya surat dibagi atas tiga jenis, berikut :
1.   Surat Pribadi
Surat  pribadi  adalah  surat  yang  dipergunakan  untuk  kepentingan pribadi.  Isi  surat  berhubungan  dengan  urusan  pribadi.  Contohnya surat seorang anak kepada orang tuanya atau surat kepada teman.
Ciri-ciri surat pribadi seperti berikut :
(1)  Tidak menggunakan kop surat/kepala surat
(2)  Tidak menggunakan nomor surat
(3)  Salam pembuka dan penutup surat bervariasi
(4)  Penggunaan  bahasa  bebas,  sesuai  dengan  keinginan  si  penulis surat.
(5)  Format surat bebas
2.   Surat Resmi
Surat resmi ialah surat yang dipergunakan untuk kepentingan yang bersifat resmi, baik yang ditulis dari perseorangan, instansi, lembaga, maupun organisasi. Contohnya: surat undangan, surat pemberitahuan, dan surat edaran.
Ciri-ciri surat resmi, seperti berikut.
(1)  Menggunakan kepala surat jika yang mengeluarkannya adalah lembaga atau organisasi
(2)  Menggunakan nomor surat, lampiran, dan perihal
(3)  Menggunakan salam pembuka dan penutup yang lazim atau resmi, seperti: Assalamualikum, dengan hormat, hormat kami
(4)  Menggunakan bahasa dengan ragam resmi atau baku
(5)  Menggunakan cap/stempel jika berasal dari sebuah organisasi atau lembaga resmi
(6)  Penulisan surat mengikuti format surat tertentu (tidak bebas)
3.   Surat Dinas
Surat  dinas  ialah  surat    yang  dipergunakan  untuk  kepentingan pekerjaan, tugas dari kantor, atau kegiatan dinas. Surat ini berasal dari instansi atau lembaga baik swasta maupun negeri. Contoh: surat tugas, surat perintah, memorandum, dan surat keputusan. Surat dinas yang berifat perseorangan ialah surat lamaran pekerjaan, surat permohonan izin, dan surat permohonan cuti.


Ciri-ciri surat dinas, seperti berikut.
(1)  Menggunakan kop/kepala surat dan instansi atau lembaga yang bersangkutan
(2)  Menggunakan nomor surat, lampiran, dan perihal
(3)  Menggunakan salam pembuka dan penutup yang baku atau resmi, seperti : dengan hormat, hormat kami
(4)  Menggunakan bahasa baku atau ragam resmi
(5)  Menggunakan cap/stempel instansi atau kantor pembuat surat
(6)        Format  surat  tertentu.  Jika  berasal  dari  instansi  pemerintahan lazimnya menggunakan format surat resmi Indonesia baru atau format setengah lurus versi b
Format Surat
Sebagai  sarana  tertulis,  surat  memiliki  format  penulisan,  terutama surat  resmi  atau  dinas.  Dengan  adanya  format  surat,  penulisan  surat menjadi teratur, bagian-bagian surat tidak ditulis sembarang melainkan ditempatkan sesuai ketentuan.
Bentuk penulisan surat atau format surat yang lazim dipergunakan ada 5 bentuk, yaitu :
(1) bentuk lurus penuh (full block style, (2)     bentuk lurus (block style), (3)  bentuk setengah lurus (semiblock style), (4) bentuk lekuk (indented style), (5)         menggantung (hanging paragraph)
Bentuk setengah lurus atau  semiblock  style terdapat dua jenis, yaitu bentuk  Indonesia  lama  (versi  a)  dan  bentuk  Indonesia  baru  (versi  b). Berdasarkan  pengamatan  dalam  pemakaian  bentuk  surat,  surat-surat resmi Indonesia lama banyak menggunakan format versi a, sedangkan surat-surat  resmi  Indonesia  baru  menggunakan  format  versi  b.  Dalam kaitan dengan format surat, Pusat Bahasa dalam kegiatan surat-menyurat sehari-hari melazimkan format setengah lurus versi b. Dan, Pusat Bahasa menganjurkan kepada masyarakat, melalui penyuluhan bahasa Indonesia di berbagai instansi, penyuluhan bahasa Indonesia melalui telepon atau melalui surat, untuk menggunakan format setengah lurus b karena ini dianggap lebih efisien dan lebih menarik.

Surat
Pengertian Surat
Surat-menyurat pada hakikatnya merupakan kegiatan berbahasa yang dilakukan dalam bentuk komunikasi tertulis. Surat merupakan salah satu alat komunikasi melalui tulisan. Surat adalah suatu sarana untuk menyampaikan pernyataan atau informasi. Informasi yang dinyatakan dalam surat berupa; (a) pemberitahuan, (b) pernyataan, (c) permohonan, (d) laporan, (e) dan lain-lain.
Fungsi surat yaitu ; (a) sebagai alat bukti tertulis, (b) sebagai bukti historis, (c) sebagai pedoman kerja, (d) sebagai wakil dari penulis, (e) sebagai alat pengingat, (f) sebagai alat komunikasi tertulis.
Syarat dan ciri surat yang baik yaitu ;
-  Surat menggunakan bentuk yang menarik dan tersusun dengan baik, sesuai dengan aturan penulisan surat.
-   Bahasa, sesuai dengan maksud yang hendak disampaikan dalam surat, sehingga dapat dipahami oleh penerima/pembaca surat.
-          Nada kalimat dalam surat hendaknya sopan dan menarik.
-          Tidak menggunakan kalimat yang tidak begitu berguna.
-          Surat tidak terlalu panjang.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan surat yang baik di antaranya ;
-   Menentukan maksud, yaitu apakah surat itu berupa pemberitahuan, sesuatu yang akan ditanyakan  atau hal yang akan dikemukakan.
-          Menetapkan urutan maksud surat.
-       Menyelesaikan pokok-pokok persoalan yang akan dikemukakan satu persatu secara teratur, dengan menggunakan ungkapan yang lazim dipakai sehingga maksud surat mudah dipahami oleh penerima/pembaca.
-          Hindari penggunaan bahasa jargon dan singkatan.
-          Perhatikan pemakaian ejaan, penyusunan kalimat serta pemilihan kata yang tepat.

-          Gunakan format surat disesuaikan dengan tujuan maksud surat.