Unsur Intrinsik Puisi
Selain    memiliki    unsur-unsur    yang    tampak    seperti    diksi (penggunaan ungkapan, majas, peribahasa), tipografi (pola susunan
puisi seperti  larik, bait) dan rima/ritme
(persamaan bunyi), puisi juga
memiliki unsur batin. Unsur batin di dalam puisi meliputi:
tema, rasa (feeling), nada
,dan amanat.
a.  Tema adalah landasan atau dasar pijakan bagi penyair untuk mengembangkan  puisi.  Tema  juga  merupakan  gagasan  pokok yang  diungkapkan
 dalam  sebuah  puisi.  Jika  tema  mengenai Tuhan,  untaian  kata-kata,  majas,  serta  idiom  yang  digunakan mengungkapkan hal-hal yang berhubungan dengan Tuhan. Begitu
pula bila temanya tentang
cinta, pilihan kata
(diksi) yang digunakan
oleh penyair berkaitan dengan
permasalahan cinta.
b.   Rasa adalah ungkapan
/ ekspresi penyair kepada
sesuatu yang dituangkan ke dalam puisinya. 
Keahlian menuangkan gejolak batin, gairah,
kerinduan, atau bentuk  ungkapan  lain  berupa  pilihan  kata  dan  simbol-simbol gaya  bahasa  menjadikan  puisi  makin  terasa  indah  dan  punya
kedalaman makna. Hal tersebut dapat dilihat pada contoh larik- larik penggalan puisi Tuhan karya Bahrun Rangkuti di bawah ini.
c.   Nada adalah bentuk sikap atau keinginan
penyair terhadap pembaca.   Apakah  penyair  lewat  puisinya  ingin  memberikan nasihat, menyindir, mengkritik, atau mengejek pembaca. Suasana
adalah  akibat  yang  ditimbulkan  puisi  terhadap  jiwa  pembaca. Nada
dan suasana memiliki
kaitan yang erat. 
d. Pesan  /  amanat adalah hal yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca lewat kata dalam puisinya. Makna dapat  ditelaah  setelah  pembaca  memahami  tema,  nada,  dan suasana.





0 komentar:
Posting Komentar