Sabtu, 23 Agustus 2014

                                               Unsur Intrinsik Puisi

Selain    memiliki    unsur-unsur    yang    tampak    seperti    diksi (penggunaan ungkapan, majas, peribahasa), tipografi (pola susunan puisi seperti  larik, bait) dan rima/ritme (persamaan bunyi), puisi juga memiliki unsur batin. Unsur batin di dalam puisi meliputi: tema, rasa (feeling), nada ,dan amanat.
a.  Tema adalah landasan atau dasar pijakan bagi penyair untuk mengembangkan  puisi.  Tema  juga  merupakan  gagasan  pokok yang  diungkapkan  dalam  sebuah  puisi.  Jika  tema  mengenai Tuhan,  untaian  kata-kata,  majas,  serta  idiom  yang  digunakan mengungkapkan hal-hal yang berhubungan dengan Tuhan. Begitu pula bila temanya tentang cinta, pilihan kata (diksi) yang digunakan oleh penyair berkaitan dengan permasalahan cinta.
b.   Rasa adalah ungkapan / ekspresi penyair kepada sesuatu yang dituangkan ke dalam puisinya.
Keahlian menuangkan gejolak batin, gairah, kerinduan, atau bentuk  ungkapan  lain  berupa  pilihan  kata  dan  simbol-simbol gaya  bahasa  menjadikan  puisi  makin  terasa  indah  dan  punya kedalaman makna. Hal tersebut dapat dilihat pada contoh larik- larik penggalan puisi Tuhan karya Bahrun Rangkuti di bawah ini.
c.   Nada adalah bentuk sikap atau keinginan penyair terhadap pembaca.   Apakah  penyair  lewat  puisinya  ingin  memberikan nasihat, menyindir, mengkritik, atau mengejek pembaca. Suasana adalah  akibat  yang  ditimbulkan  puisi  terhadap  jiwa  pembaca. Nada dan suasana memiliki kaitan yang erat.
d. Pesan  /  amanat adalah hal yang ingin disampaikan penyair kepada pembaca lewat kata dalam puisinya. Makna dapat  ditelaah  setelah  pembaca  memahami  tema,  nada,  dan suasana.


Tagged:

0 komentar:

Posting Komentar